Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
Jum'at,
13 Desember 2024
~ Oleh Operator ~ Dilihat 3187 Kali
Provinsi Jawa Barat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2013-2018, memiliki visi “Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing” dan Misi “Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Masyarakat Jawa Barat melalui Pendidikan yang Unggul, Terjangkau, Merata, dan Terbuka”. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut pemerintah berencana menyediakan layanan pendidikan gratis pada jenjang pendidikan menengah.
Saat ini Provinsi Jawa Barat belum berhasil dalam hal pencapaian APM-APK sesuai dengan yang diharapkan. Data pada tahun 2015-2016 capaian APK pendidikan menengah Provinsi Jawa Barat 76% memiliki kesenjangan 10% dari target pencapain APK SM yang ditetapkan. Hal ini ditunjukkan masih terdapat 247.067 siswa yang tidak melanjutkan ke tingkat sekolah menengah. Pada tahun 2014-2015 berdasarkan data lulusan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah (SMP/MTs) sebanyak 703.747 siswa. Sedangkan daya tampung sekolah menengah hanya 469.567. Sehingga terdapat kesenjangan sebanyak 234.180 peserta didik yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke pendidikan menengah.
Untuk mengatasi kesenjangan tampung sekolah, pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan telah melaksanakan beberapa program antara lain pembangunan ruang kelas baru (RKB), pembangunan unit sekolah baru (USB), sekolah petang dan program Paket C. Namun hasilnya belum memenuhi target pencapaian APK-APM pendidikan menengah.
Selain karena kondisi fisik sekolah menengah di Jawa Barat yang belum memiliki rendahnya daya tampung pada sesuai dengan kebutuhan, ada faktor lain yang menyebabkan angka partisipasi sekolah menengah ini di antaranya, rendahnya status ekonomi orang tua atau masyarakat dan keterpencilan tempat tinggal siswa. Kedua hal ini menjadi kendala di sisi ekonomi maupun geografis untuk menjangkau layanan pendidikan.
Dalam upaya mempercepat pencapaian APK-APM pendidikan menengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengembangkan program SMA terbuka dan PJJ pada SMK. Program SMA terbuka dan PJJ pada SMK dikembangkan pada SMA dan SMK yang sudah ada dengan membuka Tempat Kegiatan Belajar (TKB) di daerah-daerah tertentu yang tidak dapat terjangkau oleh siswa SMA/SMK/MA.
Program PJJ pada SMK merupakan program baru sehingga dibutuhkan sebuah pedoman yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan yang wajib dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program PJJ pada SMK.
Salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah induk/penyelenggara PJJ adalah SMKN 1 Cugenang. Adapun program keahlian yang tersedia pada PJJ adalah ATPH dan APHP, berikut adalah TKB PJJ SMKN 1 Cugenang beserta program keahliannya :
- TKB Cijedil (bertempat di SDN Cijedil ) : APHP
- TKB Cilebak (bertempat di SDN Lebak Sari) : APHP
- TKB Gedeh 1 (Kp. Barukaso) : ATPH
- TKB Gedeh 2 (Kp. Barulega) : ATPH
- TKB Pasircina (Kp. Pasircina) : ATPH
Bentuk Kegiatan Mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar PJJ diadakan 2 hari dalam seminggu (Sabtu-Minggu), selain belajar di kelas, peserta didik juga melakukan praktikum dan praktek industri. Sehingga peserta didik mampu memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha/Industri
PERSYARATAN PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ)
- Berusia 16-21 Tahun
- Mengisi Formulir Pendaftaran
- Fotocopy Ijazah SLTP/Sederajat
- Fotocopy Akte Kelahiran
- Fotocopy Kartu Keluarga
WAKTU PENDAFTARAN
- Juli – 30 September 2017
- Pukul 08.00 – 15.00 Wib
- Datang Langsung Ke TKB / SMK Induk
Kegiatan Belajar Mengajar akan dimulai pada tanggal 11 September 2017
-NFFK-